Friday, March 01, 2024

ANTROPOLOGI | Teori Dikhotomi | Teori Trikhotomi | Antropologi Kristen | Renungan Kristen

💥ANTROPOLOGI💥


✝️(Bagian 2)✝️

✔️Bukti Sejarah dan Iimu Pengetahuan☑️

✔️Bukti dari Sejarah Dunia

Sejarah negara-negara dan bangsa-bangsa dari seluruh dunia menunjukkan bukti bahwa segenap manusia berasal dari pasang suami istri di Asia. Kita mengetahui bahwa bangsa-bangsa Eropa telah datang dalam gelombang berturut-turut dari Asia.  Menurut para ahli bahwa bangsa-bangsa, orang Indian Amerika berasal dari rumpun Mongolia di Asia Timur.

Orang-orang Eskimo sering kali pulang balik dari Amerika Utara ke Asia melalui Selat Bering. Mungkin hal itu menjelaskan sumber bangsa-bangsa prasejarah di Amerika.
(Stanton W. Richardson: 18).

✔️Bukti dari Bahasa-Bahasa

Menurut para ahli yang menyelidiki asal usul bahasa-bahasa di dunia, maka ada banyak tanda yang membuktikan bahwa semua bahasa yang terkenal di dunia ini berasal dari satu bahasa.

Terdapat adanya bukti keseragaman bahasa yang berkaitan dengan ilmu bunyi bahasa, susunan tata bahasa dan kosa kata.

Tidak ada bukti bahwa bahasa-bahasa yang tidak berasal dari satu bahasa.
"Rouch" menulis bahwa para sarjana berteori bahwa semua bahasa yang ada di dunia ini bersumber dari satu bahasa induk yang universal.

Baca Juga: (Antropologi Kristen, Doktrin Antropologi Bagian 1)

Tampaknya kisah Alkitab yang menceritakan perpindahan tempat dari keluarga-keluarga ketiga putra Nuh (Kejadian 10) dan kisah menara Babel (Kejadian 11) cocok dengan pernyataan di atas.

✔️Bukti dari Fisiologi (lmu Tubuh Manusia)

Segala bangsa dapat mengadakan perkawinan antarbangsa dan mereka dapat memperoleh keturunan.
Suhu tubuh segala bangsa sama panasnya. Segala bangsa
mempunyai nadi yang sama banyaknya. Segala bangsa dapat diserang oleh segala macam penyakit.

Hal itu tidak dapat terjadi pada binatang. Darah manusia selalu dapat dibedakan dari darah binatang, kalau dilihat dengan mikroskop.
Semua bukti di atas menunjukkan kesatuan asal usul manusia.

Rasul Paulus mengatakan kepada orang-orang Atena, "Dari satu orang saja la telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk
mendiami seluruh muka bumi"
➡️Kisah Para Rasul 17:26.
➡️1 Korintus 15:39.

✔️Bukti dari Ilmu Jiwa

Semua bangsa dan suku bangsa di dunia ini memiliki cara berpikir yang sama. Ini nyata dengan adanya persamaan di dalam pepatah, adat istiadat, dan budi pekertinya.

Manusia memiliki sifat-sifat mental dan moral yang sama. Richardson mengutip Strong yang berkata:
"Di antara segala bangsa manusia terdapat ciri-ciri mental dan moral yang umum.
Hal ini terbukti dari pribahasa yang sama, kecerdasan dan kapasitas yang sama umumnya, tradisi yang sama, dan kemungkinan bagi semuanya untuk mengikuti satu
filsafat yang sama pula.
Hal itu mudah dijelaskan dengan teori bahwa semua bangsa
manusia itu berasai dari sumber yang sama." (Stanton W. Richarson: 19).

✔️Sifat-Sifat Manusia

Dari segi teologi, kita akan membahas sifat manusia, yaitu sifat psikologis dan sifat moral manusia.

✔️Sifat Psikologis Manusia

Semua orang setuju bahwa manusia memiliki sifat badaniah (materi) dan sifat tidak badaniah (nonmateri).

Sifat materi manusia adalah tubuhnya, sedangkan sifat non materinya adalah jiwa atau rohnya.

Kini timbul pertanyaan, apakah manusia terdiri atas dua unsur atau tiga unsur?
Apakah jiwa itu berbeda atau sama?
Mereka yang beranggapan bahwa jiwa dan roh itu sama atau sehakikat disebut penganut "teori dikhotomi," sedangkan mereka yang beranggapan bahwa jiwa dan roh tidak sama disebut penganut "teori trikhotomi."

Gereja Barat umumnya menerima pandangan dikhotomi, sedangkan Gereja Timur umumnya menerima pandangan trikhotomi.

✔️Teori Dikhotomi

Henry C.Thiessen mengutip ungkapan Strong mengenai teori dikhotomi sebagai berikut:

"Bagian manusia yang tidak badaniah, bila dipandang sebagai kehidupan individual dan sadar, mampu memiliki dan menggerakkan organisme fisik dinamakan "psukhe," bila dipandang sebagai unsur yang rasional dan moral, peka terhadap pengaruh dan penguasa ilahi disebut "pneuma".

Baca Juga: (Doktrin Angelologi Kristen, Doktrin Tentang Malaikat Bagian 1 hingga bagian 8)

Dengan demikian, "pneuma" merupakan sifat manusia yang senantiasa mengarah kepada Allah dan mampu untuk menerina serta menyatakan "pneuma hagion," sedangkan "psuhke" adalah sifat manusia mengarah ke bumi karena berhubungan dengan berbagai realitas rohani atau mampu berhubungan secara rohani. Dengan demikian, wujud manusia itu bersifat "dikhotomi" dan bukan "trikhotomi" karena bagian yang tidak badaniah (pneuma dan psukhe), sekalipun berbeda kemampuannya, tetapi merupakan satu kesatuan hakikat".
(Henry C.Thiessen 1992:244).

=>Teori dikhotomi ini didukung oleh berbagai fakta berikut ini:

✔️Pertama, 
Istilah jiwa" dan "roh," baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam
Perjanjian Baru tampaknya dapat dipertukartempatkan dalam beberapa ayat:
➡️Kejadian 2:7.
➡️Ayub 27:3.
➡️Mazmur 42:6.
➡️Matius 20:28; 27:50.
➡️Yohanes 12:27; 13:2.
➡️Ibrani 12:23.
➡️Wahyu 6:9.

Kata "jiwa" bahasa lbraninya nefesy yang berarti; "jiwa", "nyawa", "diri", "orang" dan bahasa Yunaninya "psukhe" yang berarti "jiwa", "nyawa", "dirinya sendiri", "batin", "kehidupan", "makhluk hidup", "manusia".
Kata "roh bahasa Ibraninya "ruakh" yang berarti "roh", "angin", "napas" dan bahasa Yunaninya "pneuma" yang berarti "roh," "jiwa", "kehidupan", "yang batin", "diri pribadi", "watak", "hidup", "napas".

✔️Kedua, 
Alkitab menyatakan bahwa kata "roh", ruakh (ibrani) atau "jiwa", psukhe (yunani) dipakai untuk semua maknluk ciptaan Allah, sekalipun jiwa atau roh di dalam
binatang sifatnya tidak rasional dan fana, sedangkan jiwa atau roh manusia itu rasional dan tidak fana,
➡️Pengkhotbah 3:21.
➡️Wahyu 16:3.

✔️Ketiga,
Kata "jiwa" nefesi (brani) dipakai untuk Tuhan (Yehova),
➡️Yesaya 43:1; 53:10-12.

✔️Keempat,
Tugas tertinggi dalam agama dilakukan dengan "jiwa" psukhe
(Yunani),
➡️Markus 12:30.
➡️Lukas 1:46.
➡️Ibrani 6:18-19.
➡️Yakobus 1:21.

✔️Kelima, 
Tubuh, "soma" (Yunani) dan jiwa, "psukhe" (Yunani) atau roh, "pneuma" (Yunani) disebutkan yang menunjukkan manusia seutuhnya,
➡️Matius 20:28.
➡️1 Korintus 5:3.
➡️3 Yohanes 1:2.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manusia terdiri atas dua unsur, yaitu materi (tubuh) dan normateri (jiwa atau roh) merupakan suatu hakikat yang tidak dapat disangkal.
Manusia adalah kesatuan dari materi dan nonmateri.

Masing-masing terdiri atas berbagai ragam, berbagai segi dari materi dan nonmateri berpadu membentuk manusia yang utuh.

✔️Teori Trikhotomi
Teori trikhotomi beranggapan bahwa manusia terdiri atas tiga unsur yang berbeda, yaitu tubuh, jwa, dan roh. Tubuh merupakan bagian manusia yang jasmani, jiwa merupakan prinsip hidup hewani di dalam diri manusia, sedangkan roh ialah prinsip kehidupan rasional.
Orang-orang yang menerima pandangan ekstrim ini beranggapan bahwa, pada saat kematian, tubuh kembali ke bumi, jiwa tidak ada lagi, dan hanya roh yang tinggal untuk disatukan kembali dengan tubuh yang lain pada hari kebangkitan.
(Henry C Thiessen 1992:245).

Teori trikhotomi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut ini:

✔️Pertama,
➡️Kejadian 2:7.
Tidak menyatakan secara tegas bahwa Allah menciptakan
suatu wujud ganda.
Naskah lbrani memakai kata yang berbentuk jamak. "Ketika itu,
Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan napas hidup
(hidup-hidup) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup."
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak dikatakan manusia menjadi roh dan jiwa.
Selanjutnya, "makhluk yang hidup" adalah istilah yang juga dipakai untuk menunjuk binatang lihat,
➡️Kejadian 1:21, 24.

✔️Kedua,
Paulus tampaknya berpikir tentang tubuh, jiwa, dan roh sebagai unsur yang berbeda dari struktur manusia,
➡️1 Tesalonika 5:23.
Rupanya hal yang sama tersirat
dalam,
➡️Ibrani 4:21, yang menyatakan bahwa firman Allah sebagai pedang yang menusuk ke dalam "sampai memisahkan "jiwa dan roh, sendi-sendi, dan sumsum."

✔️Ketiga,
Agaknya secara tidak langsung, Paulus mengacu kepada struktur manusia yang rangkap tiga ketika ia menggolongkan manusia sebagai manusia yang "belum
bertobat, yang "duniawi", dan yang "rohani,"
➡️1 Korintus 2: 14; 3:4.
Sekalipun Alkitab tampaknya menunjukkan adanya trikhotomi, tidaklah mustahil bahwa istilah-istilah itu dipakai sekedar untuk menunjukkan manusia seutuhnya.

Yesus mengatakan kepada si pemuda kaya, "Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu"
➡️Markus 12:30, namun tidak ada seorang pun yang berusaha membangun teori bahwa struktur manusia itu rangkap empat berdasarkan pernyataan ini,
➡️lbrani 4:12, tidak berbicara mengenai pemisahan roh dari jiwa, tetapi mengenai pemisahan itu sendiri yang sampai kepada jiwa dan atau roh.
Firman Allah itu menusuk ke dalam sampai memisahkan roh itu sendiri dan jiwa itu sendiri.
Roh dan jiwa kini menjadi terbuka.

Dalam kaitan dengan,
➡️1 Tesalonika 5:23,
Thiessen mengutip pernyataan Hiebert yang mengatakan, "Para penelaah Alkitab tidak sepakat tentang apakah perbedaan antara jiwa dan roh........ berkenaan dengan substansi/zat ataukah dengan fungsi.

Golongan trikhotomi menganggap perbedaan itu berkenaan dengan substansi, sedangkan golongan dikhotomi menganggap perbedaan itu berkenaan dengan fungsi,
(Henry C. Thiessen 1992:245).

Renungan Harian Kristen
RENUNGAN HARIAN KRISTEN & LIRIK LAGU ROHANI Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top