Friday, February 09, 2024

ANTROPOLOGI | ASAL USUL MANUSIA | KESATUAN MANUSIA | RENUNGAN KRISTEN

(Bagian 1)

💢ANTROPOLOGI💢

Antropologi adalah doktrin tentang manusia, akan tetapi sekarang istilah ini mempunyai arti teologis dan ilmu pengetahuan.
Antropologi teologis membahas tentang manusia dalam hubungannya dengan Allah, sedangkan antroplogi dalam ilmun pengetahuan menguraikan tentang organisme psikologis dan sejarah alamiah manusia.

Dalam bagian ini akan dibahas antropologi teologis yang meliputi asa usul manusia, kesamaan manusia, sifat-sifat manusia, asal usul jiwa manusia, keadaan semula manusia, kejatuhan manusia, dan akibat kejatuhan manusia.

💢Asal Usul Manusia💢

Dalam meneliti asal usul manusia, orang percaya berhadapan dengan persoalan dasar :

1️⃣Apakah Allah menciptakan manusia secara langsung ataukah secara tidak langsung?

2️⃣Apakah manusia dibentuk oleh tangan Allah sendiri ataukah manusia itu berkembang melalui proses alamiah?

Orang Kristen harus mengakui keterlibatan Allah, akan tetapi, apakah Ia terlibat langsung atau tidak langsung?

Berikut ini akan dikemukakan beberapa argumentasi dari Alkitab yang mendukung penciptaan manusia secara langsung, Alkitab menyatakan dengan jelas dan tegas bahwa manusia diciptakan oleh Allah dalam jangka waktu yang singkat dan langsung sebagai manusia dewasa yang sempurna.

Dalam bahasa Ibrani, ada tiga kata kerja yang digunakan sehubungan dengan penciptaan manusia :

➡️PertamaKata "bara" yang berarti “menciptakan” dengan tidak memakai bahan (Kejadian 1:27, 5:1-2).

➡️Kedua.
Kata "asa" yang berarti “menjadikan?” atau “membuat” dengan memakai bahan (Kejadian 1:26). Kata ini Juga dipakai berkenaan dengan binatang liar dan jinak dalam Kejadian 1:25.

➡️Ketiga.
Kata "yarsar" yang berarti “membentuk”, bukan bertumbuh atau bertambah-tambah (Kejadian 2:7).

Ketiga Kata kerja di atas yang digunakan berkenaan dengan penciptaan manusia tidak mengandung arti “bertumbuh” atau “berubah rupa” atau “menjadi lain”, tetapi mengandung arti “penciptaan manusia secara langsung.”

Alkitab "menjelaskan kepada kita bahwa Allah menciptakan manusia, Ia menjadikan, dan membentuk manusia (Kejadian 1:26-27: 2:7). Mengenai tubuhnya, manusia diciptakan dari debu tanah dan mengenai jiwanya, manusia diciptakan dengan napas Allah (Kejadian 2:7. Ayub 33:4). Allah menciptakan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa sebagai laki-laki dan perempuan (Kejadian 1:27, Matius 19:4), Hawa diciptakan langsung oleh Allah dari rusuk Adam (Kejadian 2:21-22). "

Dari uraian di atas : dapat disimpulkan bahwa semua kata kerja yang dipakai berkenaan dengan penciptaan manusia tidak mengizinkan suatu penafsiran yang lain karena Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dalam jangka waktu yang singkat dan langsung sebagai manusia dewasa yang sempurna.
Jadi, Aikitab menolak ajaran evolusi (suatu jenis berkembang dan berubah sampai menjadi jenis baru yang lebih tinggi tingkatannya).

Dengan demikian, manusia bukanlah berasal dari keturunan binatang yang bertumbuh dan berubah menjadi manusia.

💢Kesatuan Manusia💢

➡️Ajaran Alkitab⬅️

Alkitab secara jelas mengajarkan bahwa seluruh umat manusia adalah keturunan dari satu pasang tunggal manusia pertama (Kejadian 1:27-28, 3:20, 9:19, Kisah 17:26). Semua manusia merupakan keturunan dari orang tua yang sama, yang memiliki watak (sifat-sifat) yang sama pula. Kebenaran ini menjadi dasar dari doktrin Paulus tentang kesatuan manusia secara keturunan dalam pelanggaran pertama dan dalam hal penyediaan keselamatan bagi mereka yang ada di dalam Kristus (Roma 5:12,19: 1 Korintus 15:21-22: Ibrani 2:16).

Kini perlu diperhatikan kesatuan umat manusia dalam arti yang berbeda. Dalam Kejadian 1:26 Allah befirman, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita” dan di dalam ayat 27 kita membaca, “... laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka.” Selanjutnya, Thicssen mengutip Shedd yang "mengatakan, “Ini menunjukkan secara tak langsung bahwa manusia itu sebenarnya tidak lengkap bila laki laki atau perempuan itu dipandang sendiri-sendiri, yaitu terpisah satu dari yang lainnya. Keduanya bersama-sama merupakan spesies manusia, tidak pula meliputi spesies itu dan tidak pula memperbanyaknya" (Henry C. Thiessen 1992 : 241-241).

Sesuai dengan hal ini, dalam Kejadian 2:21-22 dinyatakan bahwa Allah tidak menciptakan Hawa dari debu tanah, melainkan dari sebuah tulang rusuk Adam. Selain itu, Allah tidak juga menghembuskan napas hidup ke dalam hidung Hawa. Tampaknya sifat jasmaniah dan Sifat nonjasmaniah Hawa diambil dari Adam (1 Korintus 11:18).

Renungan Harian Kristen
RENUNGAN HARIAN KRISTEN & LIRIK LAGU ROHANI Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top