LAPORAN BULANAN
PENYULUH AGAMA KRISTEN NON PNS
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAKASSAR
TAHUN 2019
BULAN : Februari
NAMA
PENYULUH : John
M Lambai, S.PdK
ALAMAT : BTN
Cluster Levina. Jln. Batutambung
No
Hp : 0813-4269-5707
A. 1.
Sasaran atau kelompok binaan: Murid
SD Inpres Hartaco Indah
Lokasi Penyuluh: Jln.
Daeng Tata Raya. BTN Hartaco Indah Makassar
NO
|
HARI/TGL
|
JUDUL
MATERI PENYULUH
|
METODE
|
WAKTU
|
JUMLAH
UMAT
BINAAN
|
1
|
Jumat/1
|
Hidup yang bersyukur
Yohanes, 1:21 ; I Tes, 5:18
|
Sharing
|
60 menit
|
5
anak
|
2
|
Jumat/8
|
Tuhan Mengetahui Hidup kita
Mazmur, 139:1-13
|
Sharing
|
60 menit
|
6 anak
|
3
|
Jumat/15
|
Menjadi Anak Yang
Setia
(Mazmur 12:2).
|
Sharing
|
60 menit
|
6 anak
|
4
|
Jumat/22
|
Kematian orang percaya
Lukas,16:19-31
|
Sharing
|
60 menit
|
3 orang
|
Jumat/01/Februari/2019
Hidup
Yang Bersyukur. (Yohanes 1:21 ; I Tesalonika 5:18)
Penjelasan
Materi:
Bersyukur adalah wujud sikap kita pada
kemahakuasaan Tuhan Yesus. Kita bersyukur bukan hanya pada saat kita naik
kelas, atau mendapat nilai terbaik, atau mendapat rangking di sekolah atau
mungkin kita mendapatkan hadiah dari orang tua. Tetapi Tuhan Yesus mengajarkan
bahwa, kita juga harus bersykur dalam segala hal.
Alasan
kita bersyukur.
Mengapa kita harus bersyukur?
1. Kita
bersyukur karna kita memiliki Yesus yg berkuasa
mengatasi segala masalah hidup.
2. Kita
bersyukur karna Tuhan Yesus sangat mampu
menolong kita saat kita bodoh, saat kita tidak naik kelas, saat kita tidak mendapatkan
rangking, saat kita tidak mendapatkan hadiah dari siapa-siapa. Tuhan Yesus
mampu menolong kita karena DIA berkuasa.
3. Kita
Bersyukur karna kita memiliki Tuhan Yesus yang siap mendengarkan permohonan kita jika kita meminta pertolongan.
4. Kita
bersyukur karna Tuhan Yesus tidak
meninggalkan kita saat kita menghadapi masalah.
Jumat/08/Februari/2019
Tuhan
Mengetahui Hidup Kita. (Mazmur 139:1-13)
Penjelasan
Materi:
Tidak ada satu pun manusia yang bisa
menyembunyikan diri di hadapan Allah. Allah mengetahui seluk beluk kehidupan
manusia.
Alasan
mengapa Allah mengetahui hidup manusia:
1. Karna
Allah yang membuat kita sejak dari dalam kandungan ibu. (13).
2. Karna
Hidup kita selalu diselidiki oleh Allah. (10).
3. Karna
Allah memiliki pengetahuan yang jauh melampaui semua ciptaan-Nya. (6).
Jika demikian apa yang harus kita
lakukan agar kita bisa sembunyi dari hadapan Tuhan.
Jawabannya adalah: TIDAK BISA. Karna itu
wajib bagi kita untuk tidak melakukan perbuatan yang melangar perintah Tuhan.
Jumat/15/Februari/2019.
Menjadi Anak Yang Setia (Mazmur 12:2).
Penjelasan Materi
"Tolonglah kiranya, Tuhan, sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia." Mazmur 12:2
Salah satu karakter yang tidak mudah ditemukan dalam diri manusia adalah kesetiaannya. Jarang sekali orang mau setia ketika apa yang diharapkan tidak seperti kenyataan. Orang mau setia apabila ada upah! Inilah kenyataan hidup. Begitu juga dalam pengiringan kita kepada Tuhan, seringkali kita tidak setia. Hati kita mudah berubah. Tidak sedikit yang awal mulanya begitu setia melayani Tuhan, namun seiring berjalannya waktu, kesetiaan itu mulai luntur. Terbentur masalah, kita tidak lagi setia melayani Tuhan. Sepertinya kesetiaan kita keapda Tuhan tergantung 'cuaca'. Ketika hati lagi mendung kita tidak lagi bersemangat; di kala hati lagi cerah kita menggebu-gebu untuk Tuhan. Namun haruslah kita ingat bahwa untuk meraih segala sesuatu (mimpi, cita-cita dan juga harapan) dibutuhkan kesetiaan. Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti akan membuahkan hasil secara maksimal apabila kita melakukannya dengan setia.
Firman Tuhan dipenuhi dengan janji-janji Tuhan dan janji itu Ia sediakan bagi umatNya. Ada pun janji Tuhan itu bukan sekedar untuk meninabobokkan kita atau menghibur kita, tapi perlu upaya kita agar dapat dibuktikan dalam kehidupan kita. Tuhan tidak ingin kita hanya diam atau doing nothing sambil menunggu janji Tuhan itu turun dari langit. Tuhan menghendaki adanya tindakan, yaitu kita mau melangkah dengan iman dan untuk meraih janji itu. Memang untuk mencapai perkara-perkara besar tidak gampang, perlu usaha dan kerja keras. Bagi Tuhan tidaklah sulit untuk memulihkan dan memberkati kita, tapi yang ingin Dia lihat adalah sejauh mana kesetiaan kita kepadaNya. Salomo menulis: "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22a).
Dalam segala keadaan mari tetap setia. Kalau kita setia kepada Tuhan kita akan dipercaya oleh Tuhan walaupun harus diawali dari perkara-perkara kecil terlebih dahulu. Tuhan akan menilai seberapa setia kita mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang ada. "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar." (Lukas 16:10a). Dan kalau kita setia dalam perkara kecil, Tuhan "...akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar." (Matius 25:23a). Kesetiaan juga tidak dapat dipisahkan dari ketekunan dan kesabaran. Tanpa kesetiaan mustahil bagi kita untuk meraih janji-janji Tuhan!
"Tolonglah kiranya, Tuhan, sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia." Mazmur 12:2
Salah satu karakter yang tidak mudah ditemukan dalam diri manusia adalah kesetiaannya. Jarang sekali orang mau setia ketika apa yang diharapkan tidak seperti kenyataan. Orang mau setia apabila ada upah! Inilah kenyataan hidup. Begitu juga dalam pengiringan kita kepada Tuhan, seringkali kita tidak setia. Hati kita mudah berubah. Tidak sedikit yang awal mulanya begitu setia melayani Tuhan, namun seiring berjalannya waktu, kesetiaan itu mulai luntur. Terbentur masalah, kita tidak lagi setia melayani Tuhan. Sepertinya kesetiaan kita keapda Tuhan tergantung 'cuaca'. Ketika hati lagi mendung kita tidak lagi bersemangat; di kala hati lagi cerah kita menggebu-gebu untuk Tuhan. Namun haruslah kita ingat bahwa untuk meraih segala sesuatu (mimpi, cita-cita dan juga harapan) dibutuhkan kesetiaan. Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti akan membuahkan hasil secara maksimal apabila kita melakukannya dengan setia.
Firman Tuhan dipenuhi dengan janji-janji Tuhan dan janji itu Ia sediakan bagi umatNya. Ada pun janji Tuhan itu bukan sekedar untuk meninabobokkan kita atau menghibur kita, tapi perlu upaya kita agar dapat dibuktikan dalam kehidupan kita. Tuhan tidak ingin kita hanya diam atau doing nothing sambil menunggu janji Tuhan itu turun dari langit. Tuhan menghendaki adanya tindakan, yaitu kita mau melangkah dengan iman dan untuk meraih janji itu. Memang untuk mencapai perkara-perkara besar tidak gampang, perlu usaha dan kerja keras. Bagi Tuhan tidaklah sulit untuk memulihkan dan memberkati kita, tapi yang ingin Dia lihat adalah sejauh mana kesetiaan kita kepadaNya. Salomo menulis: "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22a).
Dalam segala keadaan mari tetap setia. Kalau kita setia kepada Tuhan kita akan dipercaya oleh Tuhan walaupun harus diawali dari perkara-perkara kecil terlebih dahulu. Tuhan akan menilai seberapa setia kita mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang ada. "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar." (Lukas 16:10a). Dan kalau kita setia dalam perkara kecil, Tuhan "...akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar." (Matius 25:23a). Kesetiaan juga tidak dapat dipisahkan dari ketekunan dan kesabaran. Tanpa kesetiaan mustahil bagi kita untuk meraih janji-janji Tuhan!
Jumat/22/Februari/2019.
Kematian
orang percaya (Lukas,16:19-31)
Penjelasan Materi:
Seorang remaja ditanya oleh
gurunya, “Apa tujuan hidupmu?”
Dengan mantap dia menjawab, “4 K!”
“Maksudnya apa?” tanya sang guru.
“Ya, tujuan hidup saya adalah kuliah, kerja, kaya, dan kawin!”
Mendengar itu gurunya tersenyum, lalu berkata, “Jangan lupa K kelima!”
“Apa itu K kelima?” tanya remaja itu dengan antusias.
Sang guru menjawab, “Kuburan!”
Dengan mantap dia menjawab, “4 K!”
“Maksudnya apa?” tanya sang guru.
“Ya, tujuan hidup saya adalah kuliah, kerja, kaya, dan kawin!”
Mendengar itu gurunya tersenyum, lalu berkata, “Jangan lupa K kelima!”
“Apa itu K kelima?” tanya remaja itu dengan antusias.
Sang guru menjawab, “Kuburan!”
Remaja itu terkejut, lalu diam
seribu bahasa. Ia tidak tahu hendak berkata apa, karena ia memang tidak siap
untuk K kelima itu.
Banyak orang yang siap untuk 4 K,
tetapi lupa adanya K yang kelima. Mereka lupa adanya kuburan. Ketika mereka
sadar, seringkali sudah terlambat.
Hal seperti itulah yang terjadi
pada orang kaya yang diceritakan Tuhan Yesus dalam Lukas 16:19-31. Dia menjadi
sadar ketika jasadnya sudah berada di liang kubur. Dia lupa mempersiapkan hari
esok, yaitu saat kematian itu datang.
Kisah orang kaya dan Lazarus
mengajarkan bahwa mempesiapkan diri untuk menghadapi kematian adalah pada waktu
hidup, bukan sesudah mati. Mempersiapkan diri untuk hari esok adalah sekarang,
bukan nanti.
Kisah orang kaya dan Lazarus
mengajarkan kita tiga hal penting.
Pertama, Persiapan
untuk kematian adalah waktu hidup dan bukan sesudah mati.
Kedua, Melakukan
yang baik kepada sesama untuk memuliakan Tuhan adalah waktu hidup dan bukan
sesudah mati.
Ketiga, Mendengar
pemberitaan Injil dan percaya Injil adalah pada waktu hidup dan bukan sesudah
mati.
2.
Sasaran atau kelompok binaan: Pemuda
GMII Hosana Sudiang – Makassar
Lokasi Penyuluh: Jln. Goa Ria Sudiang – Makassar
NO
|
HARI/TGL
|
JUDUL
MATERI PENYULUH
|
METODE
|
WAKTU
|
JUMLAH
BINAAN
|
1
|
Minggu/17
|
Latihan Paduan
Suara Pemuda
|
Latihan
|
60 Menit
|
28 orang
|
3.
Sasaran atau kelompok binaan: Melatih
Vocal Grup Pemuda GIA BTP-Makassar
Lokasi Penyuluh: Jln.
Tamalanrea Raya - Makassar
NO
|
HARI/TGL
|
JUDUL
MATERI PENYULUH
|
METODE
|
WAKTU
|
JUMLAH BINAAN
|
1
|
Sabtu/22
|
Latihan Vocal Grup Pemuda
|
Latihan
|
60 Menit
|
11 Orang
|
4.
Sasaran atau kelompok binaan: Ibadah Doa GBI Latimojong Blessing-Makassar.
Lokasi Penyuluh: BTP
– Blok B. No. 1 - Makassar
NO
|
HARI/TGL
|
JUDUL
MATERI PENYULUH
|
METODE
|
WAKTU
|
JUMLAH
BINAAN
|
1
|
Jumat/15
|
Orang Kaya dan Lazarus yang miskin
Lukas, 16: 19-31
|
Khotbah
|
45 menit
|
20
orang
|
Jumat /15/Februari/2019.
Kematian
orang percaya (Lukas,16:19-31)
Penjelasan Materi:
Seorang remaja
ditanya oleh gurunya, “Apa tujuan hidupmu?”
Dengan mantap dia menjawab, “4 K!”
“Maksudnya apa?” tanya sang guru.
“Ya, tujuan hidup saya adalah kuliah, kerja, kaya, dan kawin!”
Mendengar itu gurunya tersenyum, lalu berkata, “Jangan lupa K kelima!”
“Apa itu K kelima?” tanya remaja itu dengan antusias.
Sang guru menjawab, “Kuburan!”
Dengan mantap dia menjawab, “4 K!”
“Maksudnya apa?” tanya sang guru.
“Ya, tujuan hidup saya adalah kuliah, kerja, kaya, dan kawin!”
Mendengar itu gurunya tersenyum, lalu berkata, “Jangan lupa K kelima!”
“Apa itu K kelima?” tanya remaja itu dengan antusias.
Sang guru menjawab, “Kuburan!”
Remaja itu
terkejut, lalu diam seribu bahasa. Ia tidak tahu hendak berkata apa, karena ia
memang tidak siap untuk K kelima itu.
Banyak orang
yang siap untuk 4 K, tetapi lupa adanya K yang kelima. Mereka lupa adanya
kuburan. Ketika mereka sadar, seringkali sudah terlambat.
Hal seperti
itulah yang terjadi pada orang kaya yang diceritakan Tuhan Yesus dalam Lukas
16:19-31. Dia menjadi sadar ketika jasadnya sudah berada di liang kubur. Dia
lupa mempersiapkan hari esok, yaitu saat kematian itu datang.
Kisah orang
kaya dan Lazarus mengajarkan bahwa mempesiapkan diri untuk menghadapi kematian
adalah pada waktu hidup, bukan sesudah mati. Mempersiapkan diri untuk hari esok
adalah sekarang, bukan nanti.
Kisah orang
kaya dan Lazarus mengajarkan kita tiga hal penting.
Pertama, Persiapan untuk kematian adalah waktu
hidup dan bukan sesudah mati.
Kedua, Melakukan yang baik kepada sesama
untuk memuliakan Tuhan adalah waktu hidup dan bukan sesudah mati.
Ketiga, Mendengar pemberitaan Injil dan
percaya Injil adalah pada waktu hidup dan bukan sesudah mati.
5.
Sasaran atau kelompok binaan: Latihan Vocal Grup Pemuda GMII Hosana Sudiang.
Lokasi Penyuluh: Jln.
Goa Ria - Sudiang
NO
|
HARI/TGL
|
JUDUL
MATERI PENYULUH
|
METODE
|
WAKTU
|
JUMLAH
BINAAN
|
1
|
Sabtu/23
|
Latihan Vocal
Grup Pemuda
|
Latihan
|
60 menit
|
9 orang
|
B. 1.
Faktor Penunjang.
Gereja
dan sekolah selalu memberikan kesempatan dan juga ruangan kepada kami untuk
melaksanankan penyuluhan agama Kristen.
2.
Faktor Penghambat.
Pengaturan
jadwal sehubungan dengan waktu penyuluhan masih dalam tahap penyesuaian seperti
bulan sebelumnya. Belum stabil.
3.
Solusi Atas Masalah.
Masih terus berusaha Mengatur ulang jadwal
penyuluhan baik dari sekolah maupun gereja agar semua berjalan dengan teratur
tanpa benturan satu dengan yang lain.
Makassar, 28 Februari 2019
Mengetahui
Penyelenggara Kristen Penyuluh
Merpati Sampe Liling, S.Th John M Lambai, S. PdK
Be the first to reply!
Post a Comment