Friday, March 01, 2024

LAPORAN BULANAN PENYULUH AGAMA KRISTEN KOTA MAKASSAR (BULAN FEBRUARI 2019)

LAPORAN BULANAN
PENYULUH AGAMA KRISTEN NON PNS
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA MAKASSAR
TAHUN 2019


BULAN                                          Februari
NAMA PENYULUH      : John M Lambai, S.PdK
ALAMAT                        : BTN Cluster Levina. Jln. Batutambung
No Hp                              : 0813-4269-5707

   A. 1. Sasaran atau kelompok binaan: Murid SD Inpres Hartaco Indah
          

Lokasi Penyuluh: Jln. Daeng Tata Raya. BTN Hartaco Indah Makassar
NO
HARI/TGL
JUDUL MATERI PENYULUH
METODE
WAKTU
JUMLAH
UMAT BINAAN
1
Jumat/1
Hidup yang bersyukur
Yohanes, 1:21 ; I Tes, 5:18
Sharing
60 menit
5 anak
2
Jumat/8
Tuhan Mengetahui Hidup kita
Mazmur, 139:1-13
Sharing
60 menit
6 anak
3
Jumat/15
Menjadi Anak Yang Setia (Mazmur 12:2).
Sharing
60 menit
6 anak
4
Jumat/22
Kematian orang percaya
Lukas,16:19-31
Sharing
60 menit
3 orang

Jumat/01/Februari/2019
Hidup Yang Bersyukur. (Yohanes 1:21 ; I Tesalonika 5:18)
Penjelasan Materi:
Bersyukur adalah wujud sikap kita pada kemahakuasaan Tuhan Yesus. Kita bersyukur bukan hanya pada saat kita naik kelas, atau mendapat nilai terbaik, atau mendapat rangking di sekolah atau mungkin kita mendapatkan hadiah dari orang tua. Tetapi Tuhan Yesus mengajarkan bahwa, kita juga harus bersykur dalam segala hal.
Alasan kita bersyukur.
Mengapa kita harus bersyukur?
1.      Kita bersyukur karna kita memiliki Yesus yg berkuasa mengatasi segala masalah hidup.
2.      Kita bersyukur karna Tuhan Yesus sangat mampu menolong kita saat kita bodoh, saat kita tidak naik kelas, saat kita tidak mendapatkan rangking, saat kita tidak mendapatkan hadiah dari siapa-siapa. Tuhan Yesus mampu menolong kita karena DIA berkuasa.
3.      Kita Bersyukur karna kita memiliki Tuhan Yesus yang siap mendengarkan permohonan kita jika kita meminta pertolongan.
4.      Kita bersyukur karna Tuhan Yesus tidak meninggalkan kita saat kita menghadapi masalah.

Jumat/08/Februari/2019
Tuhan Mengetahui Hidup Kita. (Mazmur 139:1-13)
Penjelasan Materi:
Tidak ada satu pun manusia yang bisa menyembunyikan diri di hadapan Allah. Allah mengetahui seluk beluk kehidupan manusia.
Alasan mengapa Allah mengetahui hidup manusia:
1.      Karna Allah yang membuat kita sejak dari dalam kandungan ibu. (13).
2.      Karna Hidup kita selalu diselidiki oleh Allah. (10).
3.      Karna Allah memiliki pengetahuan yang jauh melampaui semua ciptaan-Nya. (6).
Jika demikian apa yang harus kita lakukan agar kita bisa sembunyi dari hadapan Tuhan.
Jawabannya adalah: TIDAK BISA. Karna itu wajib bagi kita untuk tidak melakukan perbuatan yang melangar perintah Tuhan.

Jumat/15/Februari/2019.
Menjadi Anak Yang Setia (Mazmur 12:2).
Penjelasan Materi

"Tolonglah kiranya, Tuhan, sebab orang saleh telah habis, telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia."  Mazmur 12:2

Salah satu karakter yang tidak mudah ditemukan dalam diri manusia adalah kesetiaannya.  Jarang sekali orang mau setia ketika apa yang diharapkan tidak seperti kenyataan.  Orang mau setia apabila ada upah!  Inilah kenyataan hidup.  Begitu juga dalam pengiringan kita kepada Tuhan, seringkali kita tidak setia.  Hati kita mudah berubah.  Tidak sedikit yang awal mulanya begitu setia melayani Tuhan, namun seiring berjalannya waktu, kesetiaan itu mulai luntur.  Terbentur masalah, kita tidak lagi setia melayani Tuhan.  Sepertinya kesetiaan kita keapda Tuhan tergantung 'cuaca'.  Ketika hati lagi mendung kita tidak lagi bersemangat;  di kala hati lagi cerah kita menggebu-gebu untuk Tuhan.  Namun haruslah kita ingat bahwa untuk meraih segala sesuatu (mimpi, cita-cita dan juga harapan) dibutuhkan kesetiaan.  Segala sesuatu yang kita kerjakan pasti akan membuahkan hasil secara maksimal apabila kita melakukannya dengan setia.

     Firman Tuhan dipenuhi dengan janji-janji Tuhan dan janji itu Ia sediakan bagi umatNya.  Ada pun janji Tuhan itu bukan sekedar untuk meninabobokkan kita atau menghibur kita, tapi perlu upaya kita agar dapat dibuktikan dalam kehidupan kita.  Tuhan tidak ingin kita hanya diam atau doing nothing sambil menunggu janji Tuhan itu turun dari langit.  Tuhan menghendaki adanya tindakan, yaitu kita mau melangkah dengan iman dan untuk meraih janji itu.  Memang untuk mencapai perkara-perkara besar tidak gampang, perlu usaha dan kerja keras.  Bagi Tuhan tidaklah sulit untuk memulihkan dan memberkati kita, tapi yang ingin Dia lihat adalah sejauh mana kesetiaan kita kepadaNya.  Salomo menulis:  "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;"  (Amsal 19:22a).

     Dalam segala keadaan mari tetap setia.  Kalau kita setia kepada Tuhan kita akan dipercaya oleh Tuhan walaupun harus diawali dari perkara-perkara kecil terlebih dahulu.  Tuhan akan menilai seberapa setia kita mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang ada.  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar."  (Lukas 16:10a).  Dan kalau kita setia dalam perkara kecil, Tuhan "...akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar."  (Matius 25:23a).  Kesetiaan juga tidak dapat dipisahkan dari ketekunan dan kesabaran.  Tanpa kesetiaan mustahil bagi kita untuk meraih janji-janji Tuhan!


Jumat/22/Februari/2019.
Kematian orang percaya (Lukas,16:19-31)
Penjelasan Materi:
Seorang remaja ditanya oleh gurunya, “Apa tujuan hidupmu?”
Dengan mantap dia menjawab, “4 K!”
“Maksudnya apa?” tanya sang guru.
“Ya, tujuan hidup saya adalah kuliah, kerja, kaya, dan kawin!”
Mendengar itu gurunya tersenyum, lalu berkata, “Jangan lupa K kelima!”
“Apa itu K kelima?” tanya remaja itu dengan antusias.
Sang guru menjawab, “Kuburan!”

Remaja itu terkejut, lalu diam seribu bahasa. Ia tidak tahu hendak berkata apa, karena ia memang tidak siap untuk K kelima itu.
Banyak orang yang siap untuk 4 K, tetapi lupa adanya K yang kelima. Mereka lupa adanya kuburan. Ketika mereka sadar, seringkali sudah terlambat.
Hal seperti itulah yang terjadi pada orang kaya yang diceritakan Tuhan Yesus dalam Lukas 16:19-31. Dia menjadi sadar ketika jasadnya sudah berada di liang kubur. Dia lupa mempersiapkan hari esok, yaitu saat kematian itu datang.
Kisah orang kaya dan Lazarus mengajarkan bahwa mempesiapkan diri untuk menghadapi kematian adalah pada waktu hidup, bukan sesudah mati. Mempersiapkan diri untuk hari esok adalah sekarang, bukan nanti.
Kisah orang kaya dan Lazarus mengajarkan kita tiga hal penting.
Pertama, Persiapan untuk kematian adalah waktu hidup dan bukan sesudah mati.
Kedua, Melakukan yang baik kepada sesama untuk memuliakan Tuhan adalah waktu hidup dan bukan sesudah mati.
Ketiga, Mendengar pemberitaan Injil dan percaya Injil adalah pada waktu hidup dan bukan sesudah mati.

2. Sasaran atau kelompok binaan: Pemuda GMII Hosana Sudiang – Makassar
    Lokasi Penyuluh: Jln. Goa Ria Sudiang  – Makassar
NO
HARI/TGL
JUDUL MATERI PENYULUH
METODE
WAKTU
JUMLAH
BINAAN
1
Minggu/17
Latihan Paduan Suara Pemuda
Latihan
60 Menit
28 orang



3. Sasaran atau kelompok binaan: Melatih Vocal Grup Pemuda GIA BTP-Makassar

 Lokasi Penyuluh: Jln. Tamalanrea Raya - Makassar
NO
HARI/TGL
JUDUL MATERI PENYULUH
METODE
WAKTU
JUMLAH BINAAN
1
Sabtu/22
Latihan Vocal Grup Pemuda
Latihan
60 Menit
11 Orang


4. Sasaran atau kelompok binaan: Ibadah  Doa GBI Latimojong Blessing-Makassar.

    Lokasi Penyuluh: BTP – Blok B. No. 1 - Makassar
NO
HARI/TGL
JUDUL MATERI PENYULUH
METODE
WAKTU
JUMLAH
BINAAN
1
Jumat/15
Orang Kaya dan Lazarus yang miskin
Lukas, 16: 19-31
Khotbah
45 menit
20 orang

Jumat /15/Februari/2019.
Kematian orang percaya (Lukas,16:19-31)
Penjelasan Materi:
Seorang remaja ditanya oleh gurunya, “Apa tujuan hidupmu?”
Dengan mantap dia menjawab, “4 K!”
“Maksudnya apa?” tanya sang guru.
“Ya, tujuan hidup saya adalah kuliah, kerja, kaya, dan kawin!”
Mendengar itu gurunya tersenyum, lalu berkata, “Jangan lupa K kelima!”
“Apa itu K kelima?” tanya remaja itu dengan antusias.
Sang guru menjawab, “Kuburan!”

Remaja itu terkejut, lalu diam seribu bahasa. Ia tidak tahu hendak berkata apa, karena ia memang tidak siap untuk K kelima itu.
Banyak orang yang siap untuk 4 K, tetapi lupa adanya K yang kelima. Mereka lupa adanya kuburan. Ketika mereka sadar, seringkali sudah terlambat.
Hal seperti itulah yang terjadi pada orang kaya yang diceritakan Tuhan Yesus dalam Lukas 16:19-31. Dia menjadi sadar ketika jasadnya sudah berada di liang kubur. Dia lupa mempersiapkan hari esok, yaitu saat kematian itu datang.
Kisah orang kaya dan Lazarus mengajarkan bahwa mempesiapkan diri untuk menghadapi kematian adalah pada waktu hidup, bukan sesudah mati. Mempersiapkan diri untuk hari esok adalah sekarang, bukan nanti.
Kisah orang kaya dan Lazarus mengajarkan kita tiga hal penting.
Pertama, Persiapan untuk kematian adalah waktu hidup dan bukan sesudah mati.
Kedua, Melakukan yang baik kepada sesama untuk memuliakan Tuhan adalah waktu hidup dan bukan sesudah mati.
Ketiga, Mendengar pemberitaan Injil dan percaya Injil adalah pada waktu hidup dan bukan sesudah mati.


5. Sasaran atau kelompok binaan: Latihan Vocal Grup Pemuda GMII Hosana Sudiang.

   Lokasi Penyuluh: Jln. Goa Ria - Sudiang
NO
HARI/TGL
JUDUL MATERI PENYULUH
METODE
WAKTU
JUMLAH
BINAAN
1
Sabtu/23
Latihan Vocal Grup Pemuda
Latihan
60 menit
9 orang

    B.    1. Faktor Penunjang.
Gereja dan sekolah selalu memberikan kesempatan dan juga ruangan kepada kami untuk melaksanankan penyuluhan agama Kristen.

2. Faktor Penghambat.
Pengaturan jadwal sehubungan dengan waktu penyuluhan masih dalam tahap penyesuaian seperti bulan sebelumnya. Belum stabil.

3. Solusi Atas Masalah.
Masih  terus berusaha Mengatur ulang jadwal penyuluhan baik dari sekolah maupun gereja agar semua berjalan dengan teratur tanpa benturan satu dengan yang lain.


   




                                     Makassar, 28 Februari 2019
              Mengetahui


      Penyelenggara Kristen                       Penyuluh



Merpati Sampe Liling, S.Th          John M Lambai, S. PdK

Renungan Harian Kristen
RENUNGAN HARIAN KRISTEN & LIRIK LAGU ROHANI Updated at:
Get Free Updates:
*Please click on the confirmation link sent in your Spam folder of Email*

Be the first to reply!

Post a Comment

 
back to top